Jumat, 16 November 2012

Gerimis November




Menanti begitu lama.. akhirnya " Gerimis November " dalam genggaman ..

Tik.. Tik.. Tik.. Dentingannya begitu samar.. namun tetap ku kenali kau "Gerimis November"..

"Gerimis November"
Terima kasih telah meramu hati yang gersang  kembali basah...


Gerimis November.. "
Begitulah aku menyebutnya...










Selasa, 30 Oktober 2012

jangan panggil kami "Apel Busuk"






Layaknya "Apel Busuk" kata mereka...

Meski hanya 1/1000
dari apel tersebut yang rusak
namun tetap saja namanya tetap "Apel Busuk"
belum pernah mereka menyebutnya "Apel Setengah Busuk"
mungkin terlalu rumit.

mereka juga menamai kami "brutal, gaduh, rusak moral, preman pasar.... dan kata-kata pedas lainnya"

ketika bersorak-sorak ... dan berkoar-koar sampai urat leher muncul kepermukaan sekali pun
mereka tetap tutup mata.. sepertinya kesalahan kali ini "sangat fatal" tak ada maaf lagi...

perumpaan sekantong " cat putih " yang dengan sengaja ditetesi setitik "cat hitam"...
maka rusaklah semua.

kami betul-betul "rusak parah" karena 1/1000 "apel busuk"  dan setitik "cat hitam" itu...

walau kami tak mesti hidup dari omongan, gunjingan, dan penilaian orang lain...
tapi sungguh hati kami pun tersayat... hati kami pun bisa rapuh

dari dulu ketika mereka berkoar-koar menghujat kami, menggunjingkan kami..
ingin ku teriakkan
 "akulah bukanlah diantara 1/1000 apel busuk itu bukan pula setitik cat hitam yang mereka maksud"

terkesan membela diri .. menaikkan famor sendiri...

karena begitulah nyatanya..

Jangan menilai kami hanya dari aksi "brutal dan preman pasar kami.... "

dibalik 1/1000 apel yang busuk masih ada kami  999 yang tidak busuk
kami ini tidak sepenuhnya rusak ... tidak sepenuhnya busuk seperti yang selalu  mereka gunjingkan...

created By Khaerun Nisa







Senin, 08 Oktober 2012

Commodity Channel Index


BAB I
PENDAHULUAN

             Pada dasarnya pasar modal tidak jauh berbeda dengan pasar-pasar tradisional yang sering kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan kegiatan tawar menawar. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lainnya dan sarana kegiatan investasi. Pasar modal juga berfungsi mempertemukan pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Jadi dapat disimpulkan pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
           Sementara itu untuk kalangan praktisi, seperti masyarakat umum, pasar modal dapat menjadi alternatif bagi mereka yang mempunyai kelebihan dana untuk menginvestasikan sebagian dananya. Surat berharga yang umum diperjual belikan adalah saham. Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang memiliki tingkat resiko tinggi namun dapat juga memberikan return yang tinggi. Itu terjadi karena sifatnya yang peka terhadap berbagai macam rumor maupun isu baik dibidang politik, ekonomi, hokum dan sosial. Serta perubahan yang terjadi di perusahan itu sendiri.
         Pada dasarnya hal yang paling mempengaruhi perubahan harga saham adalah kekuata permintaan dan penawaran. Sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran harga akan naik jika pemintaan naik, dan harga akan turun jika terjadi sebaliknya. Jadi volume transaksi yan terjadi sangat mempengaruhi pergerakan harga saham.
         Untuk mengetahui perubahan tersebut, apakah harga akan naik atau harga akan turun maka diperlukan suatu analisis yang dapat memprediksinya. Terdapat dua analisa yang dapat digunakan oleh investor yaitu Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental. Analisis fundamental adalah analisis yang berhubungan dengan fundamental suatu perusahaan, posisi keuangan suatu perusahaan. Selain itu analisis fundamental juga melihat kondisi perekonomian dan politik suatu Negara. Seperti inflasi, ekonomi makro, ataupun stabilitas nasional. Analisis fundamental memperkirakan pergerakan dimasa yang akan datang dengan melihat laporan keuangan serta kondisi perekonomian suatu Negara. Sedangkan Analisis Teknikal adalah analisis yang memperkirakan pergerakan harga dimasa yang akan datang dengan cara melihat pergerakan harga dimasa lalu seperti indikator Commodity Channel Index (CCI), RSI, dll. Salah satu asumsi dalam analisis teknikal adalah history repeat itself (harga saham dimasa lalu dapat digunakan untuk memprediksi harga saham dimasa yang akan datang). 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pasar Modal
        Menurut Sawidji Widoatmodjo (Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal 2000 : 13) pada dasarnya pasar modal mirip dengan pasar-pasar lain. Untuk setiap pembeli yang berhasil, selalu harus ada penjual yang berhasil. Jika orang yang ingin membeli jumlahnya lebih banyak daripada yang ingin menjual, harga akan menjadi lebih tinggi, bila tidak ada seorang pun yang ingin membelian banyak yang mau menjual, harga akan jatuh. Sedangkan yang membedakan dengan pasar-pasar lain adalah barang yang diperdagangkan. Pasar modal memperjualbelikan dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya lebih dari satu tahun.
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Dibanyak Negara, terutama di Negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi sumber kemajuan ekonomi. Pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal merupakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana(yaitu investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer, pihak yang menerbitkan efek atau emiten).
        Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya dengan harapan mendapatkan keuntungan (return), sedangkana pihak issuer dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya sdana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana, sesuai karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal, diharapkan aktivitas perekonomian dapat meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar, dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.
B. Intrumen Pasar Modal
       Surat-surat berharga yang diperdangkan di pasar modal diantaranya:
    1. Saham (stock)
        Saham merupakan bukti seseorang menyertakan modalnya pada sebuah perusahaan. Saham dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
     a. Ditinjau dari kemampuan dalam hak tagih, saham dibedakan jadi dua yaitu saham preferen (preffered stock) dan saham biasa (commont stock).
   b. Ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dibagi menjadi saham unggulan (blue chip), saham   pendapatan (income stock), saham pertumbuhan (growth stock), saham spekulatif (speculative stock), dan saham musiman (cyclical stock).
    2. Obligasi (bond)
     Obligasi merupakan jenis surat berharga yang menandakan pemiliknya memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi tersebut.
    3. Right Isue
      Right issue merupakan produk turunan dari saham yang memberikan hak kepada pemilik saham untuk membeli saham baru yang dterbitkan. 
    4. Warrant
       Warrant adalah produk turunan dari saham yang memberikan hak kepada pemilik saham untuk membeli saham pada waktu dan harga yang telah ditentukan.
C. Analisis teknikal
      Menurut Arief Habib (Kiat Jitu Peramalan Saham, 2008: 166) definisi dari analisis teknikal adalah “ suatu analisa yang mempelajari harga pasar yang memakai alat bantu berupa grafik (chart), dengan tujuan untuk memprediksi harga dimasa yang akan datang”. Ada dua kata kunci dari definisi di atas yakni pergerakan pasar (market action), dan pergerakan harga (price).
Mengapa analiisis teknikal digunakan? Para investor jangka pendek meyakini asumsi berikut ini:
1. Market action discounts everything
       Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga yang tercermin pada grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar. Artinya faktor politik, ekonomi, dan faktor fundamental lainya yang mempengaruhi kekuatan penawaran dan permintaan serta psikologi pelaku pasar dapat dibaca dari grafik pergerakan harga masa lalu.
2. Price moves in trends
      Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga tidak bergerak secara acak, melainkan berlangsung dalam satu pola tertentu. Pola berlangsung sampai ada tanda bahwa pola pergerakan berhenti dan akhirnya berubah. Dengan menggunakan bantuan chart dan indikator teknikal, arah trend dapat dilihat dan diprediksikan kemana dan sampai kapan.
3. History repeat itself
      Analisis teknikal mengasumsikan bahwa perilaku pelaku pasar dimasa lalu adalah sama dengan dimasa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar. Perilaku ini terermin dalam pergerakan harga. Dengan modal ini pergerakan harga dimasa yang akan datang dapat diperkirakan.

D. Jenis-jenis Analisis Teknikal
     Analisis teknikal dibedakan menjadi dua kelompok yaitu analisis teknikal klasik dan analisis teknikal modern. Analisis teknikal klasik lebih melihat pada trend yang sedang terjadi dan pola-pola grafik yang terbentuk. Sedangkan analisis teknikal modern menggunakan bantuan indikator dalam menentukan sinyal beli dan jual.
E. Analisis Teknikal Klasik
     Analisis teknikal dibedakan menjadi dua yaitu analisis teknikal klasik dan analisis teknikal modern. Analisis teknikal klasik memperhatikan dan mempelajari pola-pola grafik, dimana pergerakan saham diidentifikasikan dengan pola-pola tertentu. Pola-pola grafik tersebut dibagi menjadi dua yaitu reversal pattern (pembalikan) dan continuation patter (lanjutan).
Adapun pola-pola yang terbentuk dalam reversal pattern adalah sebagai berikut:
1. Head and shoulder top dan Head and shoulder bottom
Pola pembalikan head & shoulder terbentuk setelah tren naik/turun yang berkepanjangan. Pola tersebut terdiri dari tiga puncak, di mana puncak yang berada di tengah (head) adalah puncak yang tertinggi dan dua puncak lainnya memiliki ketinggian lebih rendah. Reaksi harga terendah dari palung yang terbentuk dapat dihubungkan dan akan membentuk garis neckline. Terdapat dua jenis Head and shoulder, yaitu Head and shoulder top dan Head and shoulder bottom.
2. Double top dan Double bottom
Pola ini terbentuk setelah suatu tren turun/naik yang berkepanjangan. Sebagaimana diimplikasikan oleh namanya, pola ini terbentuk dari dua puncak (double top), atau dua palung untuk (double bottom).
3. Triple top dan Triple bottom
Pola ini terbentuk dari tiga harga tertinggi yang diikuti oleh sebuah breakdown di bawah support (untuk triple top), atau tiga harga terendah yang diikuti sebuah breakout (untuk triple bottom).
4. Rounding bottom
Rounding bottom adalah pola pembalikan jangka panjang yang grafiknya berbentuk melengkung dan cembung kebawah. Pola ini terbentuk dari trend bearish lalu konsolidasi dan kemudian secara perlahan-lahan bergerak keatas menjadi trend bullish. Jangka waktu biasanya terjadi sekitar 6 bulan – 1 tahun atau lebih.
5. Falling wedge dan Rising wedge
Rising wedge adalah sebuah pola bearish yang diawali dengan pergerakan harga yang menguat namun diikuti dengan ramge harga yang semakin sempit. Sedangkan falling wedge adalah pola bullish yang diawali dengan pergerakan harga yang melemah dan diikuti dengan pergerakan harga semakin sempit. Pada dasarnya pola ini adalah sama, hanya saja berkebalikan.
Sedangkan pola-pola yang terbentuk dalam continuation pattern adalah sebagai berikut:
1. Flag dan PenantsFlags dan Pennants adalah pola kelanjutan jangka pendek yang menandai konsolidasi kecil sebelum gerakan yang terdahulu mulai lagi. Pola ini biasanya didahului oleh penurunan tajam.
2. Triangle
Pola ini terbentuk oleh range harga yang semakin menyempit, dan ketika titik harga tertinggi-rendah dihubungkan akan membentuk sebuah segitiga (triangle). Terdapat tiga jenis pola triangle yaitu ascending triangle, descending triangle, dan symmetrical triangle.

F. Analisis Teknikal Modern
Berbeda dengan analisis teknikal klasik yang mengandalkan pola-pola grafik, analisis teknikal modern mengandalkan indikator untuk menentukan sinyal beli dan jual. Indikator adalah sekumpulan data yang dihasilkan dari penggunaan sebuah formula terhadap data harga suatu saham. Data harga tersebut merupakan kombinasi dari harga pembukaan (open), tertinggi (high), terendah (low) dan penutupan (close). Analisis teknikal modern juga dikelompokan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan ciri khas nya. Secara garis besar, analisis teknikal modern dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu Trend following indicator dan Momentum indicator. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Trend following indicator
Trend following indicator adalah indikator yang mengikuti pergerakan harga, artinya indikator ini berfungsi untuk mengetahui kemanakah tren pergerakan harga yang sedang berlangsung. Indikator ini juga biasa disebut lagging indicator. Salah satu kelamahan dari indikator ini adalah terlambat dalam membaca sinyal beli atau jual. Artinya ketika indikator ini meberikan sinyalnya, harga sudah bergerak duluan. Contoh dari indikator ini diantaranya Moving Average Convergence Divergence dan Moving Average.
2. Momentum indicator
Momentum indicator adalah jenis indikator yang mengidentifikasi titik balik dari pergerakan harga saham. Indikator ini juga biasa disebut leading indicator. Salah satu kelemahan indikator ini adalah resikonya yang terlalu besar karena indikator ini memberikan sinyal yang lebih cepat. Artinya ada kemungkinan terdapat sinyal palsu. Contoh dari indikator ini adalah Commodity Channel Index (CCI), Stochastic Oscillator dan Relative Strength Index (RSI).
G. Commodity Channel Index (CCI)
Commodity Channel Index atau yang biasa disingkat CCI, indikator ini adalah sebuah osilator analisis teknis yang aslinya diperkenalkan oleh Donald Lambert pada sebuah artikel pada tahun 1980 dan masuk kedalam bukunya dengan judul Commodities Channel Index: Tools for Trading Cyclical Trends. Commodity Channel Index (CCI) adalah indikator serbaguna yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren baru atau memberi peringatan tentang kondisi ekstrim dan untuk mengetahui daerah jenuh beli (Overbought) dan jenuh jual (Oversold). Pada awalnya Lambert mengembangkan CCI untuk mengidentifikasi siklus putaran di dalam komoditas, namun seiring berkembangnya waktu, indikator ini pun dipergunakan pada pasar finansial lainnya, termasuk forex.
Sejak dikenalkan, indikator ini telah mendapatkan popularitas dan saat ini adalah alat analisa teknikal umum yang digunakan trader (pedagang)  dan investor untuk mengidentifikasi tren siklus, bukan hanya untuk komoditi tetapi juga saham dan mata uang. 
Asumsi yang mendasari indikator ini adalah bahwa komoditi, saham dan mata uang juga bergerak dalam sebuah siklus, dengan harga tertinggi dan terendah terjadi pada sebuah interval waktu. 
Salah satu yang terpenting dalam mengukur CCI adalah menentukan interval waktu, dimana memainkan peranan penting dalam mempertajam keakuratan CCI. Karena tujuannya adalah memprediksi sebuah siklus dengan menggunakan moving averages, semakin banyak jumlah periode moving average yang masuk kedalam siklus, semakin akurat rata-rata tersebut. Ini juga berlaku dibanyak oscillator lainnya. Jadi, walaupun banyak orang yang menggunakan setting-an dasar dengan periode 20 untuk perhitungan CCI, sebuah interval waktu yang lebih akurat akan mengurangi jumlah false signal yang mungkin terjadi.
A.  Formula matematis Commodity Channel Index (CCI)
Perhitungan yang tepat dari CCI memerlukan beberapa langkah. Mereka terdaftar dalam urutan yang tepat di bawah ini. Anda harus terlebih dahulu menghitung harga khas (, dengan menggunakan high, low dan close. Ini adalah (simple arithmetic average ) rata-rata aritmatika sederhana dari tiga nilai.
Rumusnya adalah:
Keterangan :
TP (Typical Price) merupakan harga khas.
High adalah harga tertinggi untuk interval ini.
Low adalah harga terendah untuk interval ini.
Close adalah harga penutupan untuk interval ini.
Selanjutnya, Anda menghitung perpindahan rata-rata sederhana dari harga khas (simple moving average of the typical price ) untuk jumlah periode yang ditentukan .


Keterangan :
TPAVG adalah Perpindahan rata-rata dari harga yang khas.
TPn adalah harga khas untuk interval n.
n adalah jumlah interval untuk rata-rata.
Langkah berikutnya agak rumit, melainkan menghitung (mean deviation). Rumusnya adalah:
 
Keterangan :
     adalah deviasi rata-rata untuk interval ini.
      
 adalah harga khas untuk interval n.
      
adalah rata-rata bergerak dari harga khas untuk interval n.
       
 adalah jumlah interval.
Simbol | | menunjukkan nilai absolut. Dalam istilah matematika, perbedaan negatif diperlakukan sebagai nilai-nilai positif. Sekarang, perhitungan untuk nilai akhir CCI adalah:
Keterangan :
 adalah Commodity Channel Index untuk periode berjalan.
 adalah harga khas untuk periode berjalan.
 adalah perpindahan rata-rata dari harga khas.
adalah deviasi rata-rata untuk interval ini.
 adalah sebuah konstanta.
Untuk tujuan perbandingan, Lambert menetapkan nilai konstanta 0.015 untuk memastikan bahwa kira-kira 70 sampai 80 persen dari nilai CCI akan jatuh diantara -100 sampai +100. Pergerakkan CCI berubah-ubah diatas dan dibawah nol. Persentase dari CCI menilai yang jatuh diantara +100 dan -100 akan tergantung dengan banyaknya periode yang digunakan. Periode dari CCI yang lebih pendek akan menjadi lebih mudah velotile dengan nilai presentase yang kecil antara +100 dan -100 dan sebaliknya, semakin banyak periode yang digunakan untuk mengkalkulasi CCI, semakin lebih tinggi nilai presentase antar +100 dan -100.
A.  Simulasi/contoh analisis data Commodity Channel Index (CCI)
Contoh berikut ini didasarkan pada Indeks periode 20 Commodity Channel Index(CCI) dengan menggunakan rumus yang telah dipaparkan di atas.
Berikut ini adalah perhitungan CCI dalam Spreadsheet Excel.
B.  Analisis Grafik Commodity Channel Index (CCI)
Grafik merupakan alat yang paling vital dalam analisis teknikal. Tanpa bantuan grafik investor tidak akan bisa melakukan analisis teknikal. Dalam analisis teknikal grafik mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.    Grafik digunakan untuk melihat pergerakan harga saham dimasa lalu dan digunakan untuk memprediksikan pergerakan dimasa yang akan datang.
2.    Grafik digunakan sebagai timing untuk melakukan transaksi saham.
3.    Grafik dapat digunakan untuk melihat perilaku para pelaku pasar pada suatu saham tertentu maupun di suatu bursa.
Terdapat bermacam-macam jenis grafik yang biasa digunakan oleh para investor diantaranya sebagai berikut:
1.      Line chart
Line chart adalah garfik yang menghubungkan antara harga penutupan pada setiap harinya.
2.      Bar chart (open, high, low, close)
Grafik jenis ini dibentuk dengan manggabungkan empat unsur harga yang terjadi setiap harinya, yaitu open, high, low, dan close.
3.      Candlestick chart
Mirip dangan bar chart, grafik jenis ini juga dibentuk dengan menggabungkan empat jenis harga yang terjadi tiap harinya. Namun bedanya grafik ini berbentuk batang (candle=lilin) dan bayangan (shadow). Selain itu secara visual grafik jenis ini juga memiliki perbedaan karena antara harga naik dan harga turun dibedakan dengan warna. Grafik ini paling banyak digunakan oleh para investor karena lebih mudah pembacaanya.
Gambar di bawah ini memperlihatkan indikator CCI yang diplot pada grafik. CCI memiliki tiga komponen, yaitu:
1.       Garis CCI
  1. Area overbought (jenuh beli)
  2. Area oversold (jenuh jual)
    
(Grafik 1.  Commodity Channel Index)
Sederhananya, ketika garis CCI mengarah ke atas, itu artinya pasar sedang dalam keadaan bullish (harga sedang naik). Sebaliknya, ketika garis CCI mengarah ke bawah artinya pasar sedang dalam keadaan bearish (harga sedang turun). Semakin curam kemiringan garis CCI menunjukkan bahwa tekanan bullish atau bearishnya semakin kuat.
1.    Zona Overbougt (Jenuh beli) dan Oversold (Jenuh jual)
Kemudian ada area overbought dan area oversold. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, overbought artinya adalah jenuh beli. Pada CCI, area overbought ini berada di atas level 100. Ketika CCI masuk ke area overbought maka diperkirakan harga sudah terlalu tinggi sehingga ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan.
Sebaliknya, oversold artinya adalah jenuh jual. Jadi ketika CCI masuk ke area oversold maka diperkirakan harga pada saat itu sudah cukup rendah sehingga ada kemungkinan harga akan naik. Pada CCI, area oversold ini berada di bawah level -100. Berikut ini adalah grafik Overbougt dan Oversold.
(Grafik 2.  Overbougt dan Oversold )

2.      Pemberi sinyal entri (Buy and Sell)
CCI juga bisa kita manfaatkan sebagai konfirmasi sinyal buy dan sell. Caranya cukup sederhana.
a.    Sinyal sell adalah ketika garis CCI turun dari area overbought dan turun ke bawah level 100.
b.    Sinyal buy adalah ketika garis CCI naik dari area oversold dan naik ke atas level -100.
( Grafik 3.  Sinyal Buy and Sell )
Berikut adalah penjelasan secara detail mengenai grafik di atas :
1)      CCI berada pada area Overbought. Saat CCI bergerak keatas level  +100 kita bisa melakukan open posisi buy karena kita tahu bahwa Uptrend yang kuat sedang terbentuk.
2)      CCI terus naik ke area Extremely Overbought, disini kita tahu bahwa pembalikan trend akan terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah segera mengambil profit dan exit posisi buy, lalu menunggu candlestick yang menunjukkan pembalikan trend terbentuk atau menunggu CCI bergerak memotong level +200 dari atas kebawah.
3)      Ketika CCI  bergerak dari atas kebawah memotong level +200, kita bisa melakukan open posisi sell.
4)      Ketika harga keluar dari Overbought Zone, dalam hal ini CCI memotong level +100 dari atas kebawah, kita bisa melakukan open posisi sell lagi. Posisi Sell pada poin nomor 3 diatas bisa ditutup atau terus ditahan.
5)      CCI bergerak kebawah Zero Line dan masuk ke area untuk sell, kita bisa membuka posisi sell lagi. Posisi Sell pada poin nomer 3 dan 4 diatas bisa ditutup atau terus ditahan.
6)      Harga memasuki zona oversold dibawah level -100, kita bisa melakukan open posisi sell lagi dan kita tahu bahwa Downtrend yang kuat sedang terbentuk.
7)      Dan seterusnya ketika CCI bergerak dari bawah keatas, kita bisa melakukan trading dengan aturan yang sama sesuai studi kasus diatas.
Namun perlu diingat bahwa sinyal yang valid adalah sinyal yang searah dengan trend. Ini berarti sinyal sell biasanya valid jika muncul pada saat downtrend dan sinyal buy biasanya valid jika muncul pada saat uptrend. Memang kadang kalah sinyal yang berlawanan dengan arah tren juga bisa dimanfaatkan, akan tetapi hasilnya biasanya tidak semaksimal sinyal yang searah dengan trend.
3.    Trend
Trend merupakan salah satu cara yang paling sederhana dalam melihat arah pergerakan harga saham, dan untuk mendeteksi kondisi dari pergerakan harga apakah sedang mengalami penguatan atau pelemahan.. Trend dapat dibentuk dengan menghubungkan titik-titk tertinggi dan terendah dari pergerakan harga pada grafik.
Ada tiga macam garis trend yang bisa dibentuk yaitu Uptrend, Downtrend, dan Sideways-trend. Uptrend artinya tren yang sedang terjadi adalah penguatan, harga saham cenderung mengalami kenaikan. Downtrend artinya tren yang sedang terjadi adalah pelemahan, harga saham cenderung mengalami penurunan. Sedangkan sideways artinya harga saham cenderung bergerak pada range itu-itu saja, cenderung tidak terjadi penerunan atau kenaikan harga saham. Trend bisa digunakan untuk mendeteksi apakah harga akan turun atau naik dengan  melihat trend yang sedang terjadi. Untuk investor jangka menengah , trend  bisa digunakan untuk strategi trading. Jika trend yang terjadi uptrend, maka kita bisa melakukan beli, sedangkan jika tren yang terjadi downtrend, maka sebaiknya menunggu sampai harga kembali mengalami trend penguatan.
Trend adalah Terdapat tiga jenis tren yaitu uptrend, downtrend, dan sidewaystrend. Uptrend adalah tren penguatan, artinya harga bergerak keatas atau harga mengalami kenaikan. Downtrend adalah trend penurunan, artinya harga bergerak kebawah atau harga mengalami penurunan. Sedangkan sidewaystrend adalah pergeakan harga cenderung mendatar dengan range harga tertentu.
1.    Menemukan Divergence
Selain memberikan informasi oversold dan overbought, CCI juga bisa kita pergunakan untuk menemukan divergence. Divergence biasanya diikuti oleh koreksi harga. Ada dua jenis divergence, yaitu bearish divergence dan bullish divergence.
a.    Bearish divergence terjadi pada saat uptrend. Ketika bearish divergence ini terkonfirmasi maka cenderung akan terjadi koreksi turun.
( Grafik 4. Bearish Divergence )
Konfirmasi bearish divergence yang paling mudah adalah ketika garis CCI turun melewati garis level 0.00. Pola atau formasi candlestick juga bisa dipergunakan sebagai konfirmasi (akan dipelajari pada level yang lebih lanjut). Namun perlu diingat bahwa bearish divergence biasanya cenderung hanya akan diikuti oleh koreksi turun saja, sehingga target pergerakannya pun tidak akan jauh. Dalam hal ini, trend line atau support terdekat bisa kita pergunakan sebagai target pergerakan terjauhnya.
b.    Konfirmasi bullish divergence adalah ketika garis CCI naik dan melewati garis level 0.00. Seperti halnya bearish divergence, bullish divergence pun biasanya hanya diikuti oleh koreksi naik (meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada pergerakan yang lebih panjang). Oleh sebab itu, bijaksanalah dalam memanfaatkan divergence sebagai sinyal entry.
( Grafik 4. Bullish Divergence)
 BAB III
SIMPULAN

A.  Kebihan dan Kekurangan Commodity Channel Index (CCI)
Adapun kelebihan dan kekurangan dari indikator Commodity Channel Index (CCI) adalah sebagai berikut :
1.      Kelebihan Commodity Channel Index (CCI)
Manfaat menggunakan indikator Commodity Channel Index (CCI) yaitu memberi sinyal didepan. Memberi  sinyal lebih awal untuk masuk dan keluar itu keuntungan utama. Indikator yang menghasilkan sinyal yang lebih awal dan memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk perdagangan. Sinyal ini juga dapat bertindak untuk peringatan dini terhadap kekuatan potensial atau kelemahan tindakan harga. Karena mereka menghasilkan sinyal yang lebih awal, indikator yang memberi sinyal didepan tentu bagus digunakan di perdagangan. Indikator  ini dapat digunakan dalam tren pasar, tetapi biasanya dengan tren utama, bukan trend minor.  Dalam pasar tren naik, penggunaan indikator ini untuk membantu mengidentifikasi kondisi jenuh jual untuk peluang membeli. Dalam pasar yang tren turun, indikator ini dapat membantu mengidentifikasi situasi jenuh beli untuk peluang menjual. Dengan sinyal awal, prospek dan harapan yang lebih tinggi dan dengan hasil yang lebih tinggi. 
Sinyal yang lebih awal, harap dibantu dengan indikator lain untuk  kemungkinan adanya sinyal palsu, ini untuk mengurangi potensi kerugian.
2.      Kekurangan Commodity Channel Index (CCI)
a.       Pada kondisi trend yang sangat kuat indikator CCI ini tidak berfungsi dengan baik, termasuk pada market yang sepi namun didominasi salah satu pihak (trend lambat).
b.      CCI yang menggunakan periode waktu yang lebih singkat akan memiliki volatilitas yang lebih tinggi dan bisa menghasilkan lebih sering false signal dalam pengaplikasiannya.
B.  Rekomendasi
CCI merupakan alat analisa teknikal yang sangat berguna dalam menentukan titik beli dan jual siklus. Indikator ini akan memiliki tingkat keakuratan yang memadai jika interval waktu yang digunakan tepat dan digabungkan penggunaannya dengan indikator teknikal lainnya. Sama seperti metode analisa lainnya, yaitu menggunakan CCI dengan indikator lainnya. Pivot point bekerja cukup baik dengan CCI karena kedua metode ini mencoba mencari titik perubahan arah. Beberapa pihak juga mengunakan moving average dalam penggunaannya. Biasanya garis moving averages digunakan sebagai patokan support resistance dalam penggabungannya. Suplemen tambahan dalam penggunaan CCI bisa berasal dari pola candlestick, dimana bisa membantu dalam menemukan tops dan bottom.
DAFTAR PUSTAKA

http://tuckerreport.com/indicators/cci-basic/ diakses pada tanggal 1 Oktober 2012.
http://www.mt5.com/id/forex_indicators/indicator/CCI diakses pada tanggal 1 Oktober 2012
http://www.bukumarketiva.web.id/tag/rumus-cci diakses pada tanggal 3 Oktober 2012
http://new.quote.com diakses pada tanggal 3 Oktober 2012

Catatan : ini sebagai tugas Individu yang diberikan pada Mata Kuliah Matematika Pasar Modal  Oktober 2012.